Kamis, 07 Januari 2016

LATIHAN MENULIS NOVEL


LATIHAN MENULIS NOVEL

Novel merupakan salah satu karangan yang membutuhkan waktu panjang untuk menyelesaikannya. Karangan tersebut harus memeliki karakter dan keunikan yang khas sehingga dapat menarik pembaca untuk betah berlama-lama membaca tulisan tanpa ada kata "Bosan". karakter yang kuat dalam tulisan novel akan membuat pembaca merasakan apa yang dialami tokoh dan larut dalam alur cerita yang dibuat. 

Dalam menulis novel, ada beberapa tips dan trik agar cerita yang dibuat bisa menarik pembaca. Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan sebagai latihan dalam menulis novel.


1. Perbanyaklah membaca

Ketika ingin melakukan kegiatan menulis, hal pertama yang tidak boleh dilewatkan adalah MEMBACA. Kenapa membaca begitu penting untuk penulisan novel? hal ini dikarenakan dengan membaca, sesorang bisa memperoleh banyak kosakata baru yang bisa menjadi referensi dalam pembuatan ceritanya. Selain itu, dengan membaca, seseorang bisa mengenal berbagai alur cerita, penciptaan karakter tokoh, maupun macam tata bahasa yang mudah dicerna dan menarik bagi pembaca. 

Buku yang digunakan sebagai bahan bacaan bisa apa saja dan dari berbagai macam sumber. lebih dianjurkan untuk membaca buku yang sesuai dengan cerita yang akan dibuat. misalnya ingin membuat novel romance, maka harus sering membaca cerita bernuansa romance agar bisa lebih tau bagaimana karakter cerita romance. Namun, satu hal yan perlu diingat bahwa buku hanyalah sebagai bahan referensi, jadi jangan sampai cerita yang ada pada buku malah menjadi batasan imajinasi yang akan menimbulkan plagiasi.  

"Seorang penulis yang tidak mau membaca, berarti dia berharap tulisannya tidak dibaca orang lain

2. Latihan

bagi penulis pemula, latihan menulis menjadi hal yang wajib untuk dilakukan. Pada mulanya, tanamkan terlebih dahulu bahwa kamu menulis bukan karena paksaan, melainkan karena keinginan dan kecintaanmu terhadap menulis. Jika sudah seperti itu, maka apapun kondisinya menulis tetap akan terasa menyenangkan dan bukan menjadi suatu beban.

Agar kemampuan menulis dapat terus berkembang, kuncinya hanya satu, yaitu "Jangan Berhenti Menulis". Ya, hanya itu. untuk melatih menulis secara konsisten, bisa dilakukan dengan menentukan target menulis setiap harinya. Misalnya, dalam sehari minimal harus mendapatkan 500 kata. hal ini dilakukan paling tidak selama beberapa minggu dan jangan samapi terlewatkan. Setelah itu, bisa ditambah lagi jumlah target kata pada minggu-mingggu selanjutnya. 

Konsistensi dalam latihan menulis ini dapat membuat kualitas menulis seseorang semakin bagus seiring dengan banyaknya latihan. Selain itu, ketika seseorang sudah sering bergelut dengan kata-kata, maka juga akan mempermudah dalam penyelesaian suatu tulisan.

3. Menulis Lalu Mengedit

Menulis dan mengedit adalah dua hal yang sangat berbeda. Menulis merupakan kegiatan menuangkan ide, sedangkan mengedit lebih menekankan pada penyempurnaan tulisan. Dalam kegiatan menulis, sering kali ada beberapa penulis yang menulis ceritanya sekaligus mengeditnya sekalian. Akibatnya, tulisan yang dibuat tidak kunjung selesai, bahkan akan sering macet di tengah-tengah cerita. Maka dari itu, kegiatan menulis dan mengedit ini harus dilakukan secara terpisah. 

Ide yang ada dituangkan terlebih dahulu dalam bentuk tulisan mentah. Dalam tahap ini, biasanya tulisan masih dalam kondisi yang amburadul (kosakatanya) namun alur cerita telah rampung. setelah semua ide dikeluarkan, barulah masuk pada tahapan editing. Tahap editing juga merupakan tahap yang cukup lama dalam menulis karena dalam tahap ini tulisan yang tidak sesuai bisa dihapus, ditambahkan, atau diganti. Tahap editing tidak hanya dilakukan selama satu kalli. Bahkan, banyak penulis terkenal yang melakukan editing sebanyak 9 kali dalam tulisannya.

4. Tiga Kata Kunci

Bagi penulis pemula, ada satu latihan yang bisa diterapkan untuk memperlancar dalam menulis karangan, yaitu dengan menggunakan tiga kata kunci. Tiga kata kunci ditentukan secara acak serta merupakan suatu hal yang tidak berkaitan. Selanjutnya, buatlah cerita singkat dari kata kunci tersebut.
contoh:

kata kunci : Bantal, jeruk, tas

Jeruk yang tadinya membulat utuh, kini hanya tersisa kulit dengan biji-biji kecil yang berceceran mengitarinya. Seskali, Tio menyipitkan matanya setelah bulir-bulir jeruk itu luluh lantah di mulutnya. Dikunyahnya perlahan hingga gigi geliginya terasa ngilu.
Ini adalah jeruk terakhir pemberian Ninda. Ninda mengirimkan undangan itu bersamaan dengan sebungkus jeruk yang ditentengnya dalam balutan plastik hitam. Tio yang memang gelagapan ketika melihat jeruk, tentu tak akan menolak kiriman Ninda yang satu ini.
Tio melumat habis jeruk itu layaknya kenangan yang ingin ia hapus dari memorinya. Ia tak pernah mengira bahwa Ninda secepat itu mengiriminya secuil kertas undangan. Kali ini, bukan undangan ulang tahun layaknya yang Ninda berikan waktu kecil.
Tio menatap sayu pada foto Ninda dengan dress putih yang menjuntai indah di lekuk tubuhnya. Bukan itu yang membuat desah nafas Tio tersengal, tapi foto lelaki bertubuh jenjang dengan perawakan layaknya akademi tentara yang bersanding rapi di dekat Ninda.
Tio meremas erat bantal yang sedari tadi mematung di dekatnya. Kepalan tangannya kini terjun bebas tepat ke wajah bantal tak berdosa itu. Hentakan tangannya riuh menggema di kamarnya yang mungil itu.
Geram. Mungkin itu yang meluap-luap di hati Tio. Tekad bulatnya kini membakar habis kenangan akan Ninda. Diambilnya tas selempang hitam berisi kertas-kertas puisi karyanya yang belum sempat ia bacakan pada Ninda.
Habislah sudah. Habis. Suara meletup dari gemericik bunga api kini merayap lembut di deretan tinta hitam yang telah ia remas kumal. Habislah kenangannya sekarang seiring dengan jeruk yang ia lahap tak tersisa.  

Demikianlah beberapa tips dalam pembuatan novel. Semoga dapat memberikan manfaat. Silahkan share atau berikan masukan pada kolom komentar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar